Rabu, 27 Juni 2012
In:
Tuna Rungu
flash animated untuk mengubah dunia anak tunarungu
Dalam Encyclopedia of Disability tentang pendidikan luar biasa
dikemukakan sebagai berikut:
“Special education mean specifically
designed instruction to meet the unique meeds of a child with
disability”.
Pendidikan luar biasa berarti pembelajaran yang dirancang
secara khusus untuk memenuhi kebutuhan yang unik dari anak berkelainan.
Dari sini, kita dapat mengetahui bahwa yang menjadi sasaran dari
pendidikan luar biasa adalah anak berkebutuhan khusus atau yang sering
juga disebut children with special need.
Kelahiran dan kematian adalah misteri yang sepenuhnya dalam pengendalian
kekuasaan Tuhan. Seorang bayi tidak bisa memilih dalam rahim siapa dia
akan dikandung. Seorang bayi tidak pernah bisa memilih dalam kondisi apa
dia akan terlahirkan.
Setiap orang tua pasti tidak akan pernah membayangkan bahwa anaknya akan
menyandang predikat anak luar biasa/berkelainan khususnya tunarungu.
Beberapa orang tua diantaranya akan beruasaha menghindarkan diri dari
kenyataan ini, seperti dengan menyembunyikan anak tersebut. Tetapi juga
ada yang hatinya mulia menghadapi kenyataan tersebut, bahkan sekaligus
memikirkan masa depan anaknya yang berkelainan.
Hallahan dan Kauffman (1991 ; 260 – 262 ) dalam Somad, P dan Hemawati,
T. ( 1996 ; 26 ) menyatakan bahwa “Hearing impairment. A generic term
Indicating a hearing that may range in severity from mild to profound it
includes the subsets of deaf and hard of hearing. A deaf in one whose
hearing disability precludes succesful processing of linguistic
information through audition, with or without a hearing aid. A hard of
is one whose generally with use of hearing aid, has residualhearing
sufficient to enable successful processing of linguistic information
through audition”.
Dari pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa tunarungu adalah suatu istilah umum yang menunjukkan kesulitan mendengar dari yang ringan sampai yang berat, digolongkan ke bagian tuli dan kurang dengar. Segudang pertanyaan mungkin akan meracuni otak dan pikiran kita. Mungkinkah seorang tunarungu-wicara dapat mengikuti pendidikan ? Apakah seorang tunarungu dapat bergaul dengan orang-orang di sekelilingnya (termasuk orang yang bukan tunarungu-wicara)? Apakah seorang tunarungu-wicara mempunyai kreativitas ? Apakah seorang tunarungu dapat hidup mandiri ? Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya yang bernada menyangsikan kemampuan dan kreditibilitas seorang tunarungu.
Dari pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa tunarungu adalah suatu istilah umum yang menunjukkan kesulitan mendengar dari yang ringan sampai yang berat, digolongkan ke bagian tuli dan kurang dengar. Segudang pertanyaan mungkin akan meracuni otak dan pikiran kita. Mungkinkah seorang tunarungu-wicara dapat mengikuti pendidikan ? Apakah seorang tunarungu dapat bergaul dengan orang-orang di sekelilingnya (termasuk orang yang bukan tunarungu-wicara)? Apakah seorang tunarungu-wicara mempunyai kreativitas ? Apakah seorang tunarungu dapat hidup mandiri ? Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya yang bernada menyangsikan kemampuan dan kreditibilitas seorang tunarungu.
Seorang yang tuli pun mampu mengkaryakan dirinya bahkan mampu melebihi
batas kemampuan manusia pada umumnya. Tak sedikit orang yang berhasil
yang mampu mengepakkan sayapnya hinga ke luar terbang jauh dari
sangkarnya. Seorang tokoh yang mampu menciptakan bakatnya adalah seorang
tokoh dunia terkenal yaitu Hellen.
Helen mengungkapkan pada saat inderawi fisik lenyap hanya satu-satunya yang bisa diandalkan yaitu mengolah rasa.
Ia adalah perempuan pertama buta-tuli yang mampu mengguncangkan dunia
dengan fakta pada tahun 1900 Helen menjadi mahasiswa buta-tuli pertama
yang diterima di Radclife College. Pada 28 Juni 1904 Helen berhasil
meraih gelar sarjana –sesuatu yang belum pernah dicapai oleh orang lain
seperti dirinya. Ia memiliki guru pribadi yang sangat peduli dan
menyayangi Helen, dia adalah Anne Sullivan yang mengenalkan huruf braile
kepada Helen Keller. Sehingga prestasi dan intelektualnya tidak kalah
dengan mahasiswa lainnya.
Seolah Helen berteriak pada dunia “ ini aku si buta-tuli yang bisa menaklukkan dunia”. Dunia batinlah yang menginspirasi indra manusia. Ini persis yang dikatakan Helen pada bagian bukunya: “Keindahan matahari terbenam yang dilihat oleh kawanku yang melintasi bukit lembayung memang luar biasa. Namun matahari terbenam di dalam mata batinku membawa suka cita yang lebih murni karena itu merupakan perpaduan dari berbagai keindahan yang kita ketahui dan hasrati” . Pengalaman batin tersebut digambarkan Helen secara detail layaknya seorang dokter bedah yang membedah, mengotopsi mayat dengan rinci setiap bagian.
Seolah Helen berteriak pada dunia “ ini aku si buta-tuli yang bisa menaklukkan dunia”. Dunia batinlah yang menginspirasi indra manusia. Ini persis yang dikatakan Helen pada bagian bukunya: “Keindahan matahari terbenam yang dilihat oleh kawanku yang melintasi bukit lembayung memang luar biasa. Namun matahari terbenam di dalam mata batinku membawa suka cita yang lebih murni karena itu merupakan perpaduan dari berbagai keindahan yang kita ketahui dan hasrati” . Pengalaman batin tersebut digambarkan Helen secara detail layaknya seorang dokter bedah yang membedah, mengotopsi mayat dengan rinci setiap bagian.
Seorang anak tunarungu mampu menciptakan karya dan inovasi dari dirinya
melalui sebuah media pembelajaran yang mampu memutar roda kehidupannya
menjadi lebih baik lagi. Sebuah teknologi terbaru yang mampu melayani
kebutuhan dari seorang anak yang tuna rungu melalui Flash Animated.
Teknologi merupakan alat penunjang dalam dunia pembelajaran,
pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran merupakan sebuah bentuk
efektifitas dalam dunia pengajaran. Namun, terkadang pemanfaatan
teknologi yang terjadi saat ini masih saja menghiraukan akan adanya
dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan, sebetulnya dengan adanya
teknologi kerusakan lingkungan dapat dikurangi misalkan dengan teknologi
kita bisa mengurangi penggunaan kertas untuk menulis, mengumpulkan
tugas, dan pemberian materi.
Kaum Tunarungu adalah salah satu kaum minoritas yang masih terpinggirkan
hak-haknya, termasuk dalam hal ini pemenuhan atas kebutuhan teknologi.
Padahal, sebagai manusia, kaum tunarungu memiliki hak yang sama untuk
memperoleh edukasi dan informasi.
Pada dasarnya, semua kaum tunarungu ini membutuhkan sebuah teknologi
yang dapat membantu mereka beraktifitas dan tidak perlu bergantung
kepada orang normal, terutama dalam hal yang berhubungan dengan TI. Yang
pasti, para penderita difabel ini membutuhkan sebuah aplikasi yang
dapat membantu mereka dalam menjalankan PC maupun ponsel.
Aplikasi tersebut dibuat bertujuan agar perbedaan yang dimiliki oleh
kaum tunaungu tidak menjadi penghalang mereka untuk menikmati
kecanggihan teknologi, menjadi manusia yang “ melek teknologi”.
Flash animated adalah animasi yang diciptakan melaluli software
macromedia flash 8 profesional (sebelum adobe corporation). Gambar yang
dibuat dapat dianimasikan dan pada setiap halaman display (tampilan)
serupa web. Software animasi ini dapat digunakan sebagai media
pembelajaran yang menarik bagi anak tunarungu. Sifatnya yang visual
diperuntukkan bagi anak tunarungu yang peata atau cenderung menggunakan
indera penglihatannya untuk menerima sebuah informasi dan mempelajari
suatu hal baru.
Membaca dapat membantu anak tunarungu mengerti ide, emosi dan pengalaman
orang lain. Menulis membantu untuk berkomunikasi, berbagi pikiran dan
emosi mereka.
Penting juga menyediakan pendidikan untuk anak perempuan. Sering kali anak perempuan tunarungu ditahan di rumah untuk melakukan pekerjaan rumah. Tetapi semua anak perempuan - juga yang tunarungu - perlu belajar ketrampilan supaya mereka aman dan dapat mengambil bagian di masyarakat. Mereka mempunyai hak untuk mengetahui hak mereka, di dalam dan melalui pendidikan mereka dapat bekerja dan hidup berguna dan mandiri sebagai seorang dewasa. Tidak ada kesepakatan umum mengenai apa yang terbaik untuk anak tunarungu: belajar di sekolah umum, belajar di sekolah luar biasa belajar di sekolah asrama atau bahkan kesepakatan apakah mereka harus belajar berbicara atau melalui bahasa isyarat, atau berbicara dan menggunakan ejaan huruf tangan. Mereka dapat menggunakan bahasa isyarat, gerak-gerik, gambar, bahasa bibir, bicara dan membaca serta menulis. Sangatlah penting mempertimbangkan individu anak dan kebutuhan mereka serta apa yang diperlukan dalam konteks di masyarakat atau sekolah. Gagasan menciptakan teknologi yang ditujukan untuk kalangan tunarungu tersebut didasarkan pada pemikiran bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mampu memberikan manfaat besar bagi seluruh umat manusia, baik mereka yang normal maupun berkebutuhan khusus. Manfaat tersebut tentu saja diharapkan dapat membuat kualitas hidup dan kehidupan manusia Indonesia menjadi lebih baik. Selain itu dengan kecanggihan teknologi, seseorang yang telah divonis tuli masih mampu mengembangkan bakat dan kreativitasnya melalui Progam i-CHAT. Program i-CHAT saat ini terbagi dalam 5 modul utama yaitu modul kamus, modul isyarat abjad jari, modul isyarat bilangan, modul tematik, dan modul menyusun kalimat. (Modul 1-4 bersumber dari buku “Cara Mudah Belajar SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia)” yang diterbitkan oleh FNKTRI. i-CHAT dapat diakses secara online dengan mengunjungi portal i-CHAT di http://www.i-chat.web.id. Saat ini portal tersebut baru memuat aplikasi i-CHAT secara online yang terdiri dari 5 modul : Kamus, Abjad Jari, Bilangan, Tematik, dan Susun Kalimat. Modul-modul pembelajaran selanjutnya masih dapat terus dikembangkan baik berupa aplikasi dengan game, animasi, video, maupun jurnal/artikel terkait pendidikan dan metode pembelajaran bagi anak tunarungu. Keseluruhan materi pembelajaran ini dapat dikemas dalam bentuk modul-modul dengan konsep e-learning. Pengembangan selanjutnya dari portal i-CHAT adalah membentuk forum, media social networking, dan konsep user generated content. Aplikasi yang diciptakan tersebut diberi nama Isara. Isara adalah sebuah aplikasi yang didedikasikan kepada tunarungu/wicara atau siapa pun yang ingin belajar bahasa isyarat. Aplikasi kamus bahasa isyarat ini berbasis NUI (Natural User Interface). Alat yang diciptakan dengan menggunakan Kinect sebagai sensor gerak dan video, didesain agar tuna rungu menjadi lebih asyik, interaktif, real time, dan menyenangkan dalam belajar bahasa isyarat.
Bimbingan untuk anak tunarungu adalah proses bantuan secara rutinitas dalam upaya mengoptimalisasikan sikap dan pribadinya sebagai makhluk sosial dalam rangka pemahami diri sendiri, mengatasi bermacam kesulitan, dapat mengambil keputusan,dan bisa bertindak sesuai dengan tuntutan lingkungan sehingga individu merasa bahagia di dalam melansungkan hidupnya dimasa mendatang.
Penting juga menyediakan pendidikan untuk anak perempuan. Sering kali anak perempuan tunarungu ditahan di rumah untuk melakukan pekerjaan rumah. Tetapi semua anak perempuan - juga yang tunarungu - perlu belajar ketrampilan supaya mereka aman dan dapat mengambil bagian di masyarakat. Mereka mempunyai hak untuk mengetahui hak mereka, di dalam dan melalui pendidikan mereka dapat bekerja dan hidup berguna dan mandiri sebagai seorang dewasa. Tidak ada kesepakatan umum mengenai apa yang terbaik untuk anak tunarungu: belajar di sekolah umum, belajar di sekolah luar biasa belajar di sekolah asrama atau bahkan kesepakatan apakah mereka harus belajar berbicara atau melalui bahasa isyarat, atau berbicara dan menggunakan ejaan huruf tangan. Mereka dapat menggunakan bahasa isyarat, gerak-gerik, gambar, bahasa bibir, bicara dan membaca serta menulis. Sangatlah penting mempertimbangkan individu anak dan kebutuhan mereka serta apa yang diperlukan dalam konteks di masyarakat atau sekolah. Gagasan menciptakan teknologi yang ditujukan untuk kalangan tunarungu tersebut didasarkan pada pemikiran bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mampu memberikan manfaat besar bagi seluruh umat manusia, baik mereka yang normal maupun berkebutuhan khusus. Manfaat tersebut tentu saja diharapkan dapat membuat kualitas hidup dan kehidupan manusia Indonesia menjadi lebih baik. Selain itu dengan kecanggihan teknologi, seseorang yang telah divonis tuli masih mampu mengembangkan bakat dan kreativitasnya melalui Progam i-CHAT. Program i-CHAT saat ini terbagi dalam 5 modul utama yaitu modul kamus, modul isyarat abjad jari, modul isyarat bilangan, modul tematik, dan modul menyusun kalimat. (Modul 1-4 bersumber dari buku “Cara Mudah Belajar SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia)” yang diterbitkan oleh FNKTRI. i-CHAT dapat diakses secara online dengan mengunjungi portal i-CHAT di http://www.i-chat.web.id. Saat ini portal tersebut baru memuat aplikasi i-CHAT secara online yang terdiri dari 5 modul : Kamus, Abjad Jari, Bilangan, Tematik, dan Susun Kalimat. Modul-modul pembelajaran selanjutnya masih dapat terus dikembangkan baik berupa aplikasi dengan game, animasi, video, maupun jurnal/artikel terkait pendidikan dan metode pembelajaran bagi anak tunarungu. Keseluruhan materi pembelajaran ini dapat dikemas dalam bentuk modul-modul dengan konsep e-learning. Pengembangan selanjutnya dari portal i-CHAT adalah membentuk forum, media social networking, dan konsep user generated content. Aplikasi yang diciptakan tersebut diberi nama Isara. Isara adalah sebuah aplikasi yang didedikasikan kepada tunarungu/wicara atau siapa pun yang ingin belajar bahasa isyarat. Aplikasi kamus bahasa isyarat ini berbasis NUI (Natural User Interface). Alat yang diciptakan dengan menggunakan Kinect sebagai sensor gerak dan video, didesain agar tuna rungu menjadi lebih asyik, interaktif, real time, dan menyenangkan dalam belajar bahasa isyarat.
Bimbingan untuk anak tunarungu adalah proses bantuan secara rutinitas dalam upaya mengoptimalisasikan sikap dan pribadinya sebagai makhluk sosial dalam rangka pemahami diri sendiri, mengatasi bermacam kesulitan, dapat mengambil keputusan,dan bisa bertindak sesuai dengan tuntutan lingkungan sehingga individu merasa bahagia di dalam melansungkan hidupnya dimasa mendatang.
Jadi cacad tubuh bukan merupakan halangan untuk berprestasi.
Berbahagialah bisa terlahir ke dunia ini menjadi manusia. Semasih
manusia dibekali otak dan pemikiran semuanya bisa melakukan apa saja.
Asalkan hati yang mengendalikan otak manusia bukannya pikiran, maka
terciptalah keharmonisan didalamnya. Meningkatkan moralitas diri sendiri
untuk menemukan jati diri sendiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar